iklan

Materi Prakarya Kelas 7 Tahun Ajaran 2024-2025


 Ini adalah buku materi Prakarya kelas 7 Tahun Ajaran 2024-2025

Silahkan simpan materinya dengan cara download ..

Jika tidak berkenan di download, boleh juga untuk ditulis dibuku seperti biasa

Yang terpenting adalah materi sudah diberikan baik itu secara digital ataupun manual.

Karena Tes Sumatif/Ujian akan diberikan dari materi materi tersebut

Ini link downloadnya

Materi Prakarya Kelas 7 Tahun Ajaran 2024-2025

*)Jika Gagal melakukan download, minta saja file nya kepada teman yang sudah bisa download

Terima Kasih


Rista Purwadi, S.Pd

Materi Prakarya Kelas 9 Tahun Ajaran 2024-2025


Ini adalah buku materi Prakarya kelas 9 Tahun Ajaran 2024-2025

Silahkan simpan materinya dengan cara download ..

Jika tidak berkenan di download, boleh juga untuk ditulis dibuku seperti biasa

Yang terpenting adalah materi sudah diberikan baik itu secara digital ataupun manual.

Karena Tes Sumatif/Ujian akan diberikan dari materi materi tersebut

Ini link downloadnya

Materi Prakarya Kelas 9 Tahun Ajaran 2024-2025

*)Jika Gagal melakukan download, minta saja file nya kepada teman yang sudah bisa download

Terima Kasih


Rista Purwadi, S.Pd

Program SCADA Lite (SMPN 2 Ciracap Literasi)

Di SMPN 2 Ciracap, literasi telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sekolah melalui program SCADA Lite (SMPN 2 Ciracap Literasi). Program ini dirancang untuk mendukung pengembangan kebiasaan membaca yang berkelanjutan, tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di luar jam pelajaran, dengan tujuan utama membiasakan siswa untuk gemar membaca. Aktivitas literasi dilakukan secara rutin setelah shalat duha, dengan fleksibilitas tambahan di mana siswa dapat memilih untuk membaca atau menulis kapan pun sesuai dengan waktu luang mereka.

Fleksibilitas Waktu untuk Literasi

Salah satu keunggulan program SCADA Lite adalah fleksibilitasnya. Siswa tidak terbatas hanya pada waktu setelah shalat duha, tetapi juga diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan literasi kapan pun sesuai dengan ketersediaan waktu mereka. Hal ini sangat penting untuk mengakomodasi beragamnya jadwal siswa yang mungkin sibuk dengan kegiatan lain. Dengan demikian, program ini tidak hanya menjadi rutinitas harian, tetapi juga memberikan ruang bagi siswa untuk belajar mengatur waktu, serta meningkatkan minat baca dengan cara yang lebih santai dan mandiri.

Review Buku dalam Format Fish Bone, AIH dan Y Chart

Hasil dari kegiatan literasi ini bukan sekadar pembacaan buku, melainkan dikembangkan lebih jauh menjadi sebuah review buku yang komprehensif. Para siswa diharapkan bisa menulis review buku yang mereka baca dengan menggunakan metode Fish Bone, AIH (Amanat, Isi, Hikmah) dan Y Chart. Metode ini bertujuan untuk membantu siswa memahami dan menganalisis buku dengan lebih baik, sekaligus melatih keterampilan berpikir kritis.

  • Fish Bone: Fish Bone atau diagram tulang ikan digunakan untuk membantu siswa mengidentifikasi faktor-faktor penyebab dalam sebuah cerita atau tema yang lebih besar dari buku yang dibaca. Mereka dapat menganalisis hubungan antara berbagai elemen dalam cerita dengan cara yang sistematis.


  • AIH (Amanat, Isi, Hikmah): Siswa diminta untuk mengidentifikasi isi utama dari buku, menggali amanat atau pesan moral yang disampaikan, serta hikmah yang bisa diambil dari cerita atau informasi yang mereka dapatkan. Metode ini mendorong siswa untuk tidak hanya memahami cerita, tetapi juga mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari mereka.


  • Y Chart: Pendekatan Y Chart memberikan gambaran visual mengenai bagaimana siswa memahami tiga aspek penting dari buku yang dibaca: apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan selama membaca. Metode ini cocok untuk siswa yang memiliki gaya belajar visual, serta membantu mereka merangkum pemahaman mereka dengan lebih interaktif.




Siswa Literat dan Karya Kreatif

Selain aktivitas membaca dan membuat review buku, ada pula siswa-siswa literat yang berperan aktif dalam menghasilkan karya kreatif. Mereka adalah:

  1. Nurhasanah

Kelompok ini telah merencanakan untuk membuat buku hasil karya mereka sendiri sebagai bagian dari output program SCADA Lite. Buku-buku tersebut akan mencerminkan proses kreatif para siswa dalam mengekspresikan pemahaman, ide, dan cerita yang mereka hasilkan selama mengikuti program literasi ini. Penerbitan buku ini bukan hanya menjadi bukti nyata perkembangan kemampuan literasi mereka, tetapi juga menjadi inspirasi bagi siswa lainnya untuk terus menulis dan berkarya.

Dan bukan tidak mungkin jika ada yang berminat untuk menulis buku lagi dari siswa, silahkan untuk menghubungi koordinator di : wa.me//6285881756383

Kesimpulan: Literasi yang Terintegrasi dengan Keseharian Siswa

Program SCADA Lite di SMPN 2 Ciracap tidak hanya membina kebiasaan membaca, tetapi juga membangun keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan manajemen waktu siswa. Fleksibilitas dalam pelaksanaan dan pendekatan-pendekatan kreatif seperti Fish Bone, AIH dan Y Chart, menjadikan program ini lebih menarik dan relevan bagi siswa. Ditambah dengan kontribusi siswa literat yang menghasilkan karya-karya tulisan, program ini berhasil menciptakan ekosistem literasi yang sehat dan dinamis di sekolah.

Melalui program SCADA Lite, diharapkan budaya literasi di SMPN 2 Ciracap terus berkembang, dan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain untuk mengintegrasikan literasi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari siswa.

Apa itu iklan ???


Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku konsumen terhadap produk, layanan, atau gagasan tertentu. Dalam dunia modern, iklan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari karena perannya dalam memperkenalkan barang atau jasa dan mendorong konsumen untuk melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk atau menggunakan layanan.

Jenis-Jenis Iklan

Ada berbagai jenis iklan yang sering digunakan oleh perusahaan untuk mencapai target pasarnya, antara lain:

  1. Iklan Cetak: Termasuk iklan di surat kabar, majalah, selebaran, atau brosur. Iklan cetak umumnya digunakan untuk menjangkau audiens tertentu dengan menggunakan teks, gambar, dan desain yang menarik perhatian.

  2. Iklan Televisi dan Radio: Iklan jenis ini sangat efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Iklan televisi menggunakan kombinasi visual dan audio, sementara iklan radio lebih fokus pada pesan suara yang kuat dan menarik.

  3. Iklan Digital: Dengan pertumbuhan teknologi, iklan digital menjadi semakin populer. Iklan ini muncul di platform online seperti media sosial, situs web, mesin pencari, dan aplikasi. Iklan digital dapat dipersonalisasi untuk menargetkan audiens tertentu berdasarkan data demografi dan perilaku konsumen.

  4. Iklan Luar Ruang (Outdoor Advertising): Termasuk billboard, poster, iklan di kendaraan umum, dan lainnya. Iklan ini sering dipasang di tempat-tempat yang ramai untuk menarik perhatian orang yang lewat.

  5. Iklan Media Sosial: Melalui platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok, perusahaan dapat memanfaatkan konten visual, video, dan kampanye yang dapat disesuaikan dengan demografi dan minat pengguna media sosial.

Tujuan dan Fungsi Iklan

Iklan berfungsi untuk menyampaikan informasi dan mempengaruhi pandangan serta tindakan konsumen. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari iklan:

  1. Memberikan Informasi: Iklan menyampaikan informasi tentang produk, layanan, atau acara yang ditawarkan kepada konsumen. Informasi ini dapat berupa fitur, harga, dan keunggulan produk.

  2. Membangun Kesadaran Merek (Brand Awareness): Iklan digunakan untuk mengenalkan atau menguatkan identitas merek di benak konsumen. Merek yang sering muncul di berbagai media akan lebih mudah diingat.

  3. Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Konsumen: Iklan berusaha membentuk sikap positif terhadap produk atau layanan dan mendorong tindakan pembelian.

  4. Membuat Keunggulan Kompetitif: Melalui iklan, perusahaan dapat menunjukkan mengapa produk atau layanan mereka lebih baik daripada kompetitor. Ini bisa melalui pesan yang menekankan kualitas, harga, atau nilai tambah lainnya.

Strategi dan Kreativitas dalam Iklan

Agar iklan efektif, diperlukan strategi yang matang dan kreativitas dalam penyajiannya. Beberapa strategi iklan yang biasa digunakan adalah:

  • Segmentasi Pasar: Iklan dirancang untuk kelompok konsumen tertentu berdasarkan usia, jenis kelamin, minat, atau lokasi geografis. Ini memastikan pesan yang disampaikan relevan bagi audiens.

  • Posisi Produk (Product Positioning): Iklan digunakan untuk menempatkan produk dalam pikiran konsumen sebagai pilihan terbaik di kategori tertentu. Misalnya, iklan mobil mewah akan memposisikan kendaraan tersebut sebagai simbol status dan kemewahan.

  • Kreativitas Visual dan Pesan: Penggunaan elemen visual yang kuat, slogan yang mudah diingat, dan pesan yang emosional atau humoris bisa meningkatkan daya tarik iklan dan membuatnya lebih berkesan bagi audiens.

Tantangan dalam Periklanan

Meskipun iklan memiliki banyak manfaat, ada tantangan yang perlu dihadapi, seperti:

  • Persaingan Ketat: Banyak perusahaan yang bersaing di platform yang sama, sehingga sulit untuk menarik perhatian konsumen yang dibombardir oleh iklan setiap hari.

  • Overload Informasi: Konsumen seringkali merasa jenuh dengan banyaknya iklan, sehingga mereka cenderung mengabaikannya, terutama di media digital.

  • Etika Iklan: Perusahaan harus berhati-hati dalam menjaga kejujuran dan integritas iklan mereka. Iklan yang menyesatkan dapat merusak reputasi merek dan melanggar hukum.

Kesimpulan

Iklan adalah alat yang penting dalam dunia bisnis untuk menjangkau konsumen dan membangun merek. Namun, keberhasilan iklan tidak hanya ditentukan oleh besarnya anggaran, tetapi juga oleh strategi yang tepat, kreativitas, serta pemahaman mendalam tentang target audiens. Terlebih lagi, iklan yang beretika dan jujur cenderung membangun kepercayaan jangka panjang dari konsumen, yang pada akhirnya akan meningkatkan loyalitas terhadap merek.

Hasil Telaah Pembelajaran Berdiferensiasi

Telaah Video Pembelajaran Berdiferensiasi


Diantara tiga video tersebut, komponen diferensiasi manakah yang menurut Bapak/Ibu paling efektif untuk diterapkan pada pembelajaran? Mengapa?






Rangkuman Modul 3.1 Koneksi Antar Materi Rista Purwadi, S.Pd CGP Angkatan 10

Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antarmateri)
Modul 1.3
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin


 

1.      Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Ki Hajar Dewantara menekankan pendidikan yang melibatkan keterlibatan aktif dari semua pihak dan menghargai nilai-nilai lokal. Pratap Triloka menambahkan dimensi moral dalam pengambilan keputusan. Keduanya relevan dalam memastikan keputusan sebagai pemimpin mencerminkan nilai-nilai etika dan kebutuhan komunitas.

 2.      Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai pribadi membentuk prinsip-prinsip keputusan dengan memandu kita dalam memilih opsi yang selaras dengan keyakinan moral kita. Misalnya, nilai keadilan akan mempengaruhi keputusan untuk memastikan hasil yang adil dan setara bagi semua pihak yang terlibat.

3.      Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Materi pengambilan keputusan terhubung dengan coaching karena coaching memberikan dukungan untuk merefleksikan keputusan yang diambil. Sesi coaching memungkinkan evaluasi mendalam, membantu dalam menjawab pertanyaan yang masih ada, dan memastikan keputusan yang diambil efektif dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang dipelajari.

4.      Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola aspek sosial emosional sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan, terutama dalam dilema etika. Kesadaran emosional membantu guru dalam memahami perspektif berbagai pihak, mengelola konflik dengan bijaksana, dan membuat keputusan yang adil dan empatik.

5.      Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pembahasan studi kasus moral atau etika menuntut pendidik untuk merujuk pada nilai-nilai yang mereka anut. Ini memastikan bahwa keputusan yang diambil konsisten dengan keyakinan pribadi dan profesional mereka, serta mencerminkan prinsip-prinsip etika dalam praktek pendidikan mereka.

6.      Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat menciptakan lingkungan belajar yang positif dengan memastikan keputusan yang diambil memperhatikan kesejahteraan semua pihak. Ini mengarah pada suasana yang kondusif, aman, dan nyaman bagi siswa dan staf, mendukung proses belajar yang efektif.

7.      Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan dalam pengambilan keputusan dilema etika melibatkan konflik kepentingan dan tekanan eksternal. Perubahan paradigma di lingkungan dapat menambah kompleksitas, membutuhkan adaptasi untuk mempertahankan integritas dan keadilan dalam keputusan yang diambil, serta memastikan respons yang sesuai terhadap perubahan tersebut.

8.      Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan yang efektif mendukung pengajaran yang memerdekakan siswa dengan menyediakan metode yang sesuai dengan potensi mereka. Memilih pembelajaran yang tepat melibatkan penilaian individual terhadap kebutuhan dan kemampuan siswa, serta menyesuaikan pendekatan untuk memaksimalkan potensi mereka.

9.      Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Keputusan seorang pemimpin pembelajaran mempengaruhi kehidupan siswa dengan menentukan kualitas pendidikan dan kesempatan yang tersedia. Keputusan yang bijaksana dan adil dapat membuka peluang bagi perkembangan akademis dan pribadi siswa, mempengaruhi masa depan mereka secara positif.

10.  Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan dari pembelajaran modul ini adalah pentingnya integrasi prinsip etika dalam pengambilan keputusan. Modul ini memperdalam pemahaman tentang dilema etika, prinsip pengambilan keputusan, dan proses evaluasi, memperkaya pengetahuan dari modul sebelumnya dan menerapkan konsep-konsep tersebut dalam konteks praktis.

11.  Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Pemahaman tentang konsep-konsep ini menunjukkan betapa kompleksnya pengambilan keputusan etika. Elemen-elemen seperti bujukan moral dan paradigma pengambilan keputusan memberikan perspektif yang mendalam, dan langkah-langkah pengujian memberikan struktur. Hal yang mengejutkan mungkin adalah kedalaman dan keterkaitan antara berbagai elemen ini dalam praktik nyata.

12.  Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum modul ini, pengambilan keputusan mungkin lebih bersifat intuitif dan kurang terstruktur. Modul ini memperkenalkan kerangka kerja yang sistematis dan prinsip-prinsip yang lebih mendalam, memberikan alat dan teknik yang lebih baik untuk menangani dilema etika dengan lebih efektif dan reflektif.

13.  Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Mempelajari konsep ini membawa perubahan signifikan dalam pendekatan saya terhadap pengambilan keputusan. Saya menjadi lebih sadar akan pentingnya prinsip etika, lebih sistematis dalam mengevaluasi pilihan, dan lebih reflektif dalam menilai dampak keputusan terhadap semua pihak yang terlibat.

14.  Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Mempelajari topik modul ini sangat penting, baik sebagai individu maupun pemimpin. Ini meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan yang etis, memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah adil dan konsisten dengan nilai-nilai, dan membantu dalam menciptakan lingkungan yang positif dan efektif untuk semua pihak.

 

Hasil Telaah Dengan Prinsip UbD

 

 

Bapak/Ibu guru, pada tahap sebelumnya Bapak/Ibu guru telah mengeksplorasi prinsip UbD dalam merancang pembelajaran. Pada tahap ini, siapkan salah satu perencanaan pembelajaran (RPP/modul ajar) yang Bapak/Ibu guru miliki. Ajaklah teman sejawat/kepala sekolah/pengawas untuk menelaah rancangan pembelajarannya dengan mengisi rubrik checklist. Rubrik ini memandu Bapak/Ibu guru dalam merefleksikan perencanaan pembelajaran dengan pendekatan UbD. Dengan demikian, Bapak/Ibu guru dapat mengetahui sejauh mana perencanaan pembelajaran tersebut relevan dengan prinsip UbD.

Tabel 1.2 Rubrik Checklist Perancangan Pembelajaran dengan Prinsip UbD

 

 

Item Pernyataan

 

Sudah

 

Belum

 

 

Langkah 1. Menentukan Tujuan Pembelajaran

 

Saya mengidentifikasi sasaran pembelajaran dan fokus pada pemahaman konsep yang mendalam dan penerapan pengetahuan dalam konteks nyata.

Ö

 

Saya menentukan pemahaman utama yang mencakup inti dari pembelajaran dan evaluasi pemahaman peserta didik.

Ö

 

Saya mengidentifikasi kemampuan penting yang fokus pada keterampilan yang relevan dengan konten pembelajaran dan dapat diterapkan di kehidupan nyata.

Ö

 

Saya merumuskan pertanyaan esensial yang mendorong peserta didik untuk menjelajahi konsep-konsep dan merumuskan pemahaman mereka sendiri.

Ö

 

 

Saya menentukan kriteria keberhasilan capaian pembelajaran.

Ö

 


 

 

Saya merumuskan tujuan pembelajaran dalam berbagai kategori kemampuan peserta didik.

Ö

 

 

 

Langkah 2. Menentukan Asesmen Pembelajaran

 

Saya mengidentifikasi bukti kinerja atau produk yang dapat menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran.

Ö

 

 

Saya merancang rubrik penilaian yang jelas dan terukur untuk setiap jenis bukti kinerja.

Ö

 

Saya merancang asesmen berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Ö

 

Saya merancang asesmen formatif untuk mengukur capaian pembelajaran yang berkelanjutan selama proses pembelajaran.

Ö

 

 

Saya mengembangkan instrumen penilaian autentik.

Ö

 

Saya mengumpulkan data asesmen untuk mengetahui perkembangan pencapaian peserta didik. Selanjutnya, dipergunakan sebagai dasar menentukan tindakan lanjutan.

Ö

 

 

Langkah 3. Merancang Kegiatan Pembelajaran

 

Saya menentukan alur belajar berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran.

Ö

 

 

Saya mendesain aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjelajahi konsep secara mendalam.

Ö

 

Saya memilih strategi pembelajaran yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang terdapat pada asesmen.

Ö

 


 

Saya memilih model/metode/pendekatan pembelajaran yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Ö

 

Saya mengembangkan aktivitas berdasarkan kebutuhan belajar peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Ö

 

Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran terintegrasi dengan konteks nyata.

Ö

 

Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran berdasarkan keragaman kemampuan awal peserta didik.

Ö

 

 

Saya mendesain aktivitas pembelajaran berbasis active learning.

Ö

 

Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran untuk mencapai konsep-konsep esensial.

Ö

 

 

Bagaimana kesimpulan Bapak/Ibu guru setelah mengisi rubrik checklist? Berdasarkan rancangan pembelajaran yang Bapak/Ibu guru miliki, pada poin berapa saja yang perlu diperbaiki?

"Saya telah merencankannya dengan sangat matang dari mulai tujuan sampai refleksi. Namun walaupun direncakan dengan sangat matang, tetap saja ada hal hal terjadi yang tidak terduga sehingga harus segera dievaluasi dan menjadi bahan refleksi diri terutama pada poin 3 sub poin 9 yaitu pembelajaran active learning. Karena tidak semua siswa aktif sehingga harus mencari cara ditengah pembelajaran bahkan hingga harus keluar dari runtutan rencana pembelajaran"