SB 9 Bab 2 Seni Patung

ASPEK SENI RUPA

BAB 2

SENI PATUNG


A. Pengertian Dan Fungsi Patung

Patung diartikan juga sebagai Plastic Art atau Seni Plastik karena patung identik dengan sebuah cipta karya manusia yang meniru bentuk dan memiliki keindahan (estetik). Patung bersifat 3 dimensi atau benda yang bervolume, artinya bisa dilihat dari berbagai arah.

Beberapa pendapat tentang seni patung :

1. Mikke Susanto (2011 : 296)

Seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif (membuat model lebih dulu seperti menegcor dan mencetak)

2. Soenarso dan Soeroto (1996 : 6)

Seni patung adalah semua karya dalam bentuk meruang

3. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Patung adalah bentuk tiruan, bentuk manusia dan hewan yang cara pembuatannya dipahat

4. B.S Myers (1958 : 131 – 132)

Seni patung adalah karya tiga dimensi yang tidak terikat pada latar belakang apapun atau bidang manapun pada suatu bangunan.

Seni patung sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Suku Asmat di Papua terkenal dengan patung primitif. Pada masa kerajaan Hindu – Budha di Jawa dan Bali juga banyak patung yang bercorak tradisional. Karya patung seringkali dihubungkan dengan kegiatan religi seperti pemujaan pada dewa atau arwah nenek moyang. Karya seni patung modern merupakan ekspresi individu penciptanya karena lebih bebas dan bervariasi.

Secara umum berdasarkan pembuatannya, seni patung dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1. Patung Sebagai Fungsi Personal

Karya seni patung diciptakan semata-mata untuk kepentingan personal (pribadi), sebagai ekspresi perasaan dan ungkapan pribadi termasuk tujuan religi (sarana ibadah)


2. Patung Sebagai Fungsi Sosial

Patung diciptakan untuk memperingati sebuah peristiwa yang bersejarah dan mengenang jasa seorang pahlawan.


3. Patung Sebagai Fungsi Fisik

Artinya menciptakan dan membuat patung semata-mata untuk dinikmati keindahannya. Biasanya untuk menghiasi sebuah taman, dekorasi dan memperindah bangunan.


C. Bentuk Dan Jenis Patung

Dilihat dari perwujudannya, patung modern dibagi menjadi 3 :

1. Imitatif (Realisme/Representatif)

Corak ini merupakan tiruan dari bentuk alam (manusia, hewan dan tumbuhan). Perwujudannya berdasarkan fisio plastis atau bentuk fisik baik anatomi proporsi, harmoni dan kesatuan bentuk.


2. Patung Non Figuratif

Patung ini bersifat abstrak mengolah elemen-elemen tri-matra seperti garis, bidang dan ruang.


3. Patung Deformatif

Merupakan patung yang mengalami perubahan dari bentuk aslinya, sehingga menghasilkan bentuk baru namun tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya.


C. Bahan dan Alat Dalam Berkarya Seni Patung

1. Bahan

Bahan seni patung dibedakan menjadi 5, yaitu :

a. Bahan Lunak

Adalah material yang empuk dan mudah dibentuk, misalnya : tanah liat, lilin, sabun, plastisin dan bahan yang mudah dibentuk lainnya. 

b. Bahan Sedang

Artinya bahan ini tidak lunak dan tidak keras. Contonya : kayu waru, kayu sengon, kayu randu dan kayu mahoni.

c. Bahan Keras

Bahan keras dapat berupa kayu atau batu batuan

d. Bahan Cor/Cetak

Bahan yang dipakai untuk proses ini antara lain adalah semen, pasir, gips, logam, timah, perak, emas ataupun bahan kimia seperti fiber dan resin.

e. Bahan lain yang ada disekitar seperti kertas dan yang tidak termasuk pada keempat bahan sebelumnya.

2. Alat

Peralatan yang digunakan tergantuk pada teknik :

- Butsir : terbuat dari kayu dan kawat

- Meja Putar : meja bulat yang berputar

- Pahat : untuk memahat, mengurangi dan membentuk bahan

- Sendok Adukan : untuk mengambil adonan patung

- Alat las karbit / listrik


D. Teknik Berkarya Seni Patung

1. Teknik Pahat

Mengurangi bahan dengan menggunakan pahat. Contoh untuk membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu

2. Teknik Butsir

Membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan.

3. Teknik Cor

Membuat alat cetakan terlebih dahulu kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.

4. Teknik Cetak

Tidak jauh berbeda dengan teknik cor yaitu membuat cetakan terlebih dahulu, namun biasanya digunakan untuk membuat karya seni patung untuk bahan dasar tanah liat dan semen.

5. Teknik Assembling (Merakit)

Membuat komposisi/sambungan dari material seperti besi, logam, tembaga dan lain lain.


E. Praktik Berkarya Seni Patung

1. Patung Bahan Lunak

Teknik yang digunakannya adalah teknik pijat (membentuk)

Langkah-langkah pengerjaannya sebagai berikut :

a. Membuat sketsa

b. Tentukan bahan lunaknya berupa tanah liat dan siapkan alatnya

c. Tempatkan tanah liat di tengah meja putar

d. Bentuk bahannya dengan cara memijat hingga mendekati model yang diinginkan sesuai dengan sketsa

e. Sempurnakan menggunakan alat finishing seperti butsir atau alat lainnya

2. Patung Benda Keras

Teknik yang digunakan adalah teknik pahat/ukir

Langkah-langkah pengerjaannya sebagai berikut :

a. Membuat sketsa

b. Siapkan balok kayu sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan

c. Pindahkan gambar/pola/sketsa ke permukaan bahan keras

d. Lakukan pemotongan untuk menyesuaikan dengan sketsa

e. Buatlah bentuk global yang lebih detail

f. Sempurnakan dengan menghaluskan menggunakan amplas

g. Finishing menggunakan cat melamin/akrilik

SB9 Bab 1 Seni Lukis - Pertemuan 2

ASPEK SENI RUPA
BAB 1
SENI LUKIS
Pertemuan 2
A. Tema Seni Lukis
Tema adah gagasan, ide atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni, baik dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi maupun seni rupa tiga dimensi. Tema tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni adalah sebagai berikut :

1. Manusia Dengan Dirinya Sendiri
Merupakan karya seni rupa yang menggunakan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya

2. Manusia Dengan Manusia Lain
Merupakan karya seni rupa yang mengungkapkan cita rasa keindahannya menggunakan objek orang lain yang ada di sekitarnya.

3. Manusia Dengan Alam Sekitar
Merupakan karya seni rupa yang mengungkapkan cita rasa keindahannya menggunakan alam sekitar sebagai objek lukisannya.

4. Manusia Dengan Alam Benda
Benda benda benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda benda tersebut sebagai objek lukisannya.

5. Manusia Dengan Aktivitasnya
Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan gelap terang yang tepat.

6. Manusia Dengan Alam Khayal
Khayalan yang muncul dibenak perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surelisme.

B. Alat Dan Bahan Berkarya Seni Lukis
Media berkarya seni lukis sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakannya.
1. Pastel dan Krayon
Crayon Oil Pastel terbuat dari pasta minyak yang dicampur dengan pewarna. Crayon jenis ini memiliki sifat lembut, mudah bercampur, akan tetapi sangat mudah habis dan meninggalkan remahan (kotoran).
Pastel (Oil Pastel) terbuat dari lilin (wax) dan minyak (oil). Pastel sering dihubungkan dengan warna warna yang lembut.
Krayon memiliki sifat yang padat dan tidak mudah menyerpih sehingga tidak mengotori.
2. Cat Pewarna
Dibedakan berdasarkan basis pengencerannya :
Cat Air (Berbasis air)
Cat Minyak (Berbasis minyak)
Cat Akrilik
3. Kuas
Pemilihan kuas tergantung dari goresan bagiamana yang kita inginkan. Jenis kuas yang pipih dan berujung lurus datar dipakai untuk bahan cat minyak, sedangkan kuas dengan bulu berbentuk bulat dan berujung runcing dipakai untuk bahan cat air.

4. Pisau Palet
Terbuat dari aluminium tipis, fungsinya adalah untuk mencampur cat seperti layaknya kuas juga untuk membentuk efek efek goresan pada media lukis.

5. Palet
Adalah media yang digunakan untuk tempat mencampur cat.

6. Kanvas
Merupakan bahan media yang umum dipakai sebagai bahan media dalam melukis, kanvas menggunakan bahan linen atau bahan katun.

C. Jenis Lukisan Teknik Dan Bahan Yang Digunakan
1. Lukisan Car Air (Aquarel)
Teknik Aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis, sehingga hasilnya transparan medianya adalah kertas.

2. Mozaik
Adalah teknik menempelkan pecahan kaca atau lempengan kaca,pecahan keramik, porselen, potongan kertas ataupun batu yang berwarna warni pada media lukisan sehingga membentuk objek tertentu.  Sedangkan mozaik yang memakai lempengan kayu disebut intarsia.

3. Lukisan Kaca
Teknik ini menggunakan kaca, timah, kuningan dan tembaga sebagai bahan penyambungnya, sehingga membentuk lukisan.

4. Lukisan Batik
Tekniknya yaitu menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik dan hasil akhirnya dicelup ke larutan perwarna.

D. Prosedur Berkarya Seni Lukis
Proses melukis adalah sebagai berikut :
● Memunculkan Gagasan
1. Mengembangkan imajinasi
2. Melihat objek secara langsung
3. Melihat dari buku, majalah, internet dan dokumen lain
4. Mengunjungi museum atau kegiatan seni lukis
● Membuat Sketsa
Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Biasanya hanya berupa goresan global saja. 
● Menentukan Media Berkarya (Bahan dan Alat)
1. Kertas (karton, manila, padalarang, HVS)
2. Media lebar (tembok, dinding, papan)
3. Media alternative (kaca, cangkang telur, benda kerajinan)
4. Menggunakan cat minyak. Cat akrilik, cat tembok, krayon, atau pastel
● Menentukan Teknik
1. Teknik aquarel (warna transparan)
2. Teknik plakat (warna tebal)
3. Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jar, kuas atau palet
4. Teknik tebal dan bertekstur
5. Teknik timbul (warna)
● Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan
1. Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif)
2. Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light), penegasan dan penentuan gelap terang.

SB9 Bab 1 Seni Lukis - Pertemuan 1

ASPEK SENI RUPA
BAB 1
SENI LUKIS

A. Seni Lukis Gaya atau Aliran
1. Pengertian Seni Lukis
Pengertian Seni Lukis menurut beberapa ahli :
  • Seni Lukis adalah sebuah pengembangan diri menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri.
  • Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi dan gagasan pencipta secara penuh. (Soedarso Sp (1990:11)
  • Lukisan adalah suatu pengalaman artistic yang ditumpahkan dalam bidang dua dimensional dengan menggunakan warna dan garis. (Soedarso, Seni Lukis Kaligrafi Islam) – Yogyakarta : ISI, 1992:10 

2. Tujuan Berkarya Seni Lukis
  • Tujuan Religius
Lukisan bisa mendekatkan diri dengan Sang Pencipta sebagai pelindung, dan penjaga pengampunan dosa.

  • Tujuan Kritik Sosial
Kesenjangan social, peristiwa politik, ketidakberdayaan serta perilaku kehidupan lain bisa menjadi ide dalam berkarya seni lukis. Objek lukisannya symbol symbol atau perumpamaan yang bisa dikaitkan dengan peristiwa. 

  • Tujuan Ekspresi
Lukisan menjadi media ekspresi dan juga media mencurahkan emosi/perasaan. Coretan garis dan warna merupakan perwujudan dari dorongan emosi dan gejolak jiwa pelukisnya, sehingga tidak hanya mengutakaman keindahan semata. 

  • Tujuan Komersial
Lukisan berdasarkan tujuan komersial tujuan penciptaannya lebih mengutamakan aspek komersial sehingga bentuk dan gaya lukisannya cenderung mengikuti selera pasar. 


3. Aliran Seni Lukis
Aliran seni lukis dibedakan menjadi dua yaitu :
1). Representatif
Adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakankeadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam.
  • Naturalisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya alami, melukiskan segala sesuatu dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur, atau warna serta gelap terang dibuat dengan seteliti mungkin, lebih indah dari kenyataannya. Pelukis yang beraliran naturalisme antara lain : Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constabel dan lain lain.

  • Realisme
Aliran seni rupa yang memandang dunia ini apa adanya tanpa menambah dan mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Pelukis yang beraliran Realisme ini antara lain : Trubus, Wardoyo, Tarmidzi, S. Sudjojono dan Dullah.

  • Romatic
Aliran seni rupa yang lebih bersifat imajiner, aliran ini melukiskan cerita cerita yang romantic, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis yang beraliran Romantic ini diantaranya adalah : Raden Saleh, Fransisco Goya dan Tuner.

  • Ekspresionisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan saat melihat objek karyanya. Pelukis yang beraliran Ekspresionisme ini antara lain : Vincent Van Gogh dan Affandi.

  • Impressionisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Pelukis yang beraliran antara lain : Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne dan Paul Guguin.
  • Surelisme
Aliran seni lukis yang menggunakan bentuk dan warna seperti di dalam mimpi, pelukis mengembangkan daya khayalnya untuk menyampaikan dan perasaan melalui bentuk bentuk dalam karyanya. Pelukis yang beraliran diantaranya adalah Salvador Dali, Ivan Sagita, Agus Kamal dan Boyke Aditya.

2). Nonrepresentatif
Adalah perwujudan aliran seni lukis yang menekankan pada unsur unsur formal : struktur, unsur rupa dan prinsip estetik. Gaya seni lukis nonrepresentatif berupa susunan garis, bentuk, bidang dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Seniman yang berkarya nonrepresentatif antara lain : Wassily Kandinsky, yuan Mirro, W. De Kooning, Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar dan Sadali.